Foto-Foto Presiden RI sampai Sekarang

1. Ir. Soekarno (1945-1966)

 


 2. H.M. Soeharto (1966-1998)
 
3. B.J. Habibie (1998-1999)
 
4. H. Abdurrachman Wahid (1999-2001)
 
5. Hj. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-20 Okt 2009) dan dipilih kembali untuk masa jabatannya kedua kalinya (2009-2014)

Sejarah Internet di Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. (Speedy, 2010)
 Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Internet Service Provider di Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNetmasih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Mailing List
Sekitar 1987-1988, sekelompok mahasiswa Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat, membentuk mailing list (milis) yang pertama, dengan alamat indonesians@janus.berkeley.edu. Dengan fasilitas milis ini, akhirnya Persatuan Komunitas Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di luar negeri terbentuk.
Pada 1995-1997, dua buah komputer Pentium II di ITB, sumbangan dari Alumni ITB, menjadi awal mula pembentukan komunitas maya yang menggunakan milis di Indonesia sehingga mencapai jumlah ratusan mailing list.
Akhirnya, TelkomNet membuat plasagroups.com, sebuah server besar untuk menampung forum-forum ini. Penggunaan milis ini bisa digunakan dengan gratis. Dengan menggunakan server dalam negeri, dapat menjadi alternatif penghematan trafik bandwith ke luar negeri.
Warung Internet
Pada Juli 1995, PT BoNet Utama, ISP swasta kedua setelah Indonet Jakarta, membuat warnet di dekat kantornya yang diperuntukkan bagi turis-turis yang sedang berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Kemudian, pada 1997-1998, mulailah bermunculan kios-kios yang menyediakan banyak komputer untuk disewakan guna mengakses internet. Istilah warung internet, disingkat warnet, kemudian banyak dipakai dan berkembang di antara para pengguna aktif internet di Indonesia pada masa itu.
Keberadaan warnet-warnet ini sangat berpengaruh memasyarakatkan internet di Indonesia. Makin banyaknya warnet yang didirikan di setiap sudut kota, membuktikan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap internet semakin tinggi.
Internet tidak lagi dinikmati oleh para akademisi atau level perusahaan saja, tetapi semakin merata ke berbagai lapisan masyarakat. (Ahira)

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/01/14/sejarah-internet-di-indonesia/ 

Tgl : 27 September 2012

Cinta yang Terluka

Hatiku bergetar ketika sepasang bola mata menatapku
Pandanganku mulai terhalang karenamu
Badanku lemas seketika, saat ku tersadar
Kau bukan milikku lagi
Ku terlanjur tak bisa menghapus rasa sayangku ini
Ku tahu ini berlebihan
Bagaimana caranya agar dirimu terbiasa denganku?
Tak berdiam diri seperti ini

Kau memandangku seperti atas dasar kebencian
Kini melihatmu tersenyum
Tak seperti seindah dulu
Ketika ku tahu, kau tersenyum karenanya

Mencintaimu keterampilan rumit yang tak bisa kukuasai
Cintaku padamu naluri liar yang tak mampu kujinakan
Ini saatnya ku kan melepasmu
Merelakanmu pergi bersama cinta yang lain

Olah Raga


Tes MotoGP

Pedrosa Cetak Rekor di Aragon

Dani Pedrosa. (Foto: Reuters) 
ARAGON – Dani Pedrosa terus melanjutkan performa gemilangnya. Pedrosa menjadi pembalap tercepat mengalahkan rivalnya Jorge Lorenzo dalam sesi tes di Aragon, Selasa (4/9/2012) kemarin waktu setempat.


Lorenzo yang mencatat kemenangan dalam balapan terakhir di Brno, tidak mampu membendung keperkasaan Pedrosa. Pembalap Repsol Honda itu unggul 0.488 detik dari rivalnya tersebut.

Pedrosa yang fokus di suspensi dan elektronik, mampu melahap sekitar 35 lap dengan mencatatkan waktu terbaik 1m 47.983 detik. Catatan yang diraih pembalap asal Spanyol itu, melampaui rekor yang pernah dibuat oleh Casey Stoner di Aragon.

“Kami fokus untuk mengerjakan suspensi untuk meningkatkan performa grip bagian depan khususnya. Kami hanya berusaha untuk membuat motor lebih lembut lagi,” ungkap Pedrosa, dikutip dari Crash, Rabu (5/9/2012).

Saat itu, pembalap asal Australia tersebut berhasil mencatat rekor 1m 49.046 detik saat perlombaan dan 1m 48.451 detik, ketika meraih pole position pada sesi kualifikasi. Keduanya diraih saat masih menggeber mesin 800cc.

“Ini tes resmi terakhir, jadi sangat penting untuk memanfaatkan keuntungan buat balapan selanjutnya dan mari kita lihat apa yang bisa kita dapattkan dari motor ini,” tandas The Little Spaniard (julukan Pedrosa).

Lorenzo sendiri harus puas menempati peringkat kedua, sedangkan Ben Spies menempati peringkat ketiga dengan selisih waktu +0.664 detik dari Pedrosa. Kemudian disusul Stefan Bradl (+1.587 detik) dan Jonathan Rea (+2.696 detik), yang akan sementara mengggantikan posisi Stoner

Tes MotoGP Aragon selanjutnya akan berlangsung pada Rabu waktu setempat. Sementara itu, Ducati mengadakan tes pribadi di Sirkuit Mugello, pekan ini.