Smartfren Telecom menganggap tumbangnya jaringan internet mereka selama beberapa hari kemarin sebagai suatu musibah. Standar operasiback-up sejatinya sudah dilakukan, namun apa daya, dua ban serep yang disiapkan kena musibah juga.
Bagaimana kronologi tumbangnya jaringan Smartfren? Berikut seperti dijabarkan Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys dalam jumpa pers di D'Consulate, Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Merza menjelaskan, jaringan yang dipakai Smartfren untuk layanan internet ada dua jalur. Untuk internasional lazimnya memakan kapasitas sekitar 70-75%, sedangkan 25-30% mengarah ke domestik.
"Jaringan yang bermasalah kemarin yang jalur internasional, domestik tidak," ujarnya.
Lantas apa respons Smartfren? Merza menjelaskan, jaringan Smartfren memakai kabel utama yang melewati pulau Bangka. Ini menjadi jalur yang dilalui seluruh trafik internet Smartfren.
"Kami sadar bisa terganggu, makanya kita gak bergantung hanya satu kabel. (Kita juga) lewat darat, melalui Sumatera. Tetapi yang terjadi Jumat kemarin, kabel utama kita putus di Bangka dan Batam. Pada saat itu memang belum terasa, service masih terasa tapi belum totaly hilang," kata Merza.
"Penyebabnya, ada kapal minyak buang jangkar kena kabel kita. Dan kejadian seperti ini memang harus dikoordinasikan dengan pihak terkait supaya ke depan terhindar dari hal-hal tak diinginkan," lanjutnya.
Smartfren lantas meminta bantuan kapal laut terdekat untuk mengangkat jangkar tersebut. Itu sebabnya, operator CDMA ini awalnya optimistis masalah akan selesai secepatnya Senin (25/3/2013). Namun tak disangka, Sabtu terjadi tanah longsor di Palembang.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link aktif pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !